GROBOGAN, iNewsSragen.id - Perwakilan kelompok tani yang tergabung dalam “KOMPAG” atau komunitas petani muda grobogan, menggelar deklarasi untuk dukungan salah satu bakal calon bupati Grobogan 2024-2029 mendatang. Mereka juga menyoroti terkait kelangkaan pupuk serta anjloknya harga gabah di saat musim panen saat ini.
Deklarasi kelompok tani muda grobogan (KOMPAG) yang berlangsung di sebuah rumah makan Kampung sawah krangganharjo (KSK) Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan, Minggu pagi, dihadiri oleh puluhan perwakilan kelompok tani dari masing-masing kecamatan di Grobogan.
Mereka yang berprofesi sebagai petani mendukung Sugeng, salah satu wakil anggota DPRD Grobogan, Jawa Tengah untuk diusung menjadi bakal calon bupati Grobogan, Jawa Tengah, Periode 2024-2029 mendatang.
Suhu politik dalam bursa bakal calon Bupati Grobogan tahun ini sudah mulai meningkat, dimana ada beberapa kandidat bakal calon yang akan maju, namun mereka belum berani menyatakan untuk siap menjadi bakal calon Bupati.
Namun beberapa simpatisan dan relawan masing-masing bakal calon sudah siap mengusung ke kursi pemerintahan daerah. Tri Handoko, ketua KOMPAG seusai deklarasi siap mengusung Wakil ketua DPRD Grobogan, untuk maju dalam bursa calon Bupati.
“ Kami kelompok tani muda milenial yang ada di Grobogan, siap mengusung pak Sugeng untuk maju dalam pencalonan bupati mendatang. Ini adalah inisiatif kita semua dan bahkan pak Sugeng juga belum tahu kalau kita calonkan. Dan nanti rencana kita akan sowan kesana untuk menyerahkan bukti dukungan, “ ungkap Tri Handoko.
Sementara itu, beberapa kelompok tani yang hadir dalam deklarasi juga meminta agar seluruh kebutuhan petani untuk bisa terpenuhi jika Bakal calon Bupati Grobogan yang mereka usung menang. Selain itu anjloknya harga gabah di kalangan petani dan tingginya harga beras di pasaran membuat petani mengeluh. Karena justru merugikan petani.
Tri Handoko juga berjanji akan berkoordinasi dengan dinas pertanian Grobogan, Jawa Tengah, untuk bisa menstabilkan harga sesuai harga eceran tertinggi pemerintah, sehingga petani tidak rugi.
“ insyaallah dinas Pertanian akan kita gandeng untuk memantau kondisi pertanian dan harga beras di pasaran sehingga bisa bersinergi dalam menstabilkan harga,” Jelas Ketua KOMPAG.
Bahkan kelangkaan pupuk yang terjadi di kelompok tani juga ditanggapi serius oleh kelompok tani muda milenial Grobogan, Jawa Tengah, ini. Selama ini perhatian pemerintah ke petani dianggap masih rendah, banyak petani yang masih mengaku kesulitan dalam mencari pupuk dan menjual hasil panen.
Dengan adanya deklarasi kelompok tani muda grobogan, Jawa Tengah, ini bisa menjadi sebuah jembatan bagi petani ke pemerintah untuk menuju petani sejahtera sesuai slogan bahwa Grobogan adalah lumbung pertanian.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait