GROBOGAN, iNewsSragen.id - Sejumlah pedagang yang biasa berjualan di dalam Pasar Induk Purwodadi mengeluh karena sudah tidak berjualan selama tiga hari. Mereka kini nekat berjualan di trotoar pasar karena tidak ada masukan. Sementara itu, beberapa pedagang pasar buah mengalami kerugian total karena dagangan buah mereka sebagian besar sudah mulai membusuk dan tidak bisa dijual.
Pasar Induk Purwodadi, Grobogan, telah tutup dan tidak beroperasi sejak empat hari lalu karena seluruh lantai dasar di dalam pasar terendam banjir. Banjir setinggi lima puluh sentimeter yang merendam dalam pasar membuat pengelola pasar menutup semua aktivitas di dalam pasar. Akibatnya, ratusan pedagang yang biasa berjualan di dalam tidak mendapatkan penghasilan.
Beberapa pedagang sayur dan bahan pokok nekat berjualan di trotoar depan Pasar Induk karena tidak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sumirah, pedagang sayuran, mengeluh tidak bisa membeli beras dan kebutuhan lainnya selama banjir.
Dagangan berbagai macam sayuran yang biasanya komplit dijual di dalam pasar kini ia hanya menjual sayuran dari daun singkong saja. Sementara pedagang lainnya hanya berjualan tahu.
Ngadi Saputro, pedagang buah yang kiosnya sudah terendam sejak empat hari juga merugi total. Hampir buah yang dijajakan di lapak mulai membusuk. Selama terendam banjir tidak ada pembeli sama sekali.
Bahkan banyaknya kendaraan besar yang melintas membuat ombak banjir yang merendam jalan menghempas ke kiosnya sehingga percikan air masuk dan menyiram seluruh dagangan. Untuk mengantisipasi percikan air, pedagang kemudian menutup dengan terpal.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait