Selama ini, Bledug Cangkring yang berdekatan dengan Bledug Kuwu masih aktif dan mengeluarkan letupan lumpur setiap detiknya.
Beberapa warga dari luar kota datang untuk menyaksikan fenomena alam yang unik ini. Para petani yang memiliki lahan pertanian di sekitar Bledug Cangkring mengaku sudah terbiasa dan tidak panik karena cairan belerang bercampur lumpur tidak akan sampai ke rumah warga.
Warga merasa lega dan sempat khawatir ketika semburan kali ini kembali muncul. Namun, mereka lega bahwa lumpur tidak sampai merendam persawahan.
Semburan Bledug Cangkring terakhir menyemburkan lumpur belerang setinggi satu meter dan merendam satu hektar lahan persawahan pada Februari 2022.
Warga mempercayai sebuah mitos bahwa jika Bledug Cangkring menyembur, konon akan diikuti oleh sebuah bencana besar yang terjadi di Indonesia.
Kali ini, semburan air belerang bercampur lumpur ini menyembur akibat pengaruh gempa magnitudo 6,5 di Tuban, Jawa Timur, yang mengguncang wilayah Grobogan
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait