Ratusan Warga Grobogan Berdesakan Rebutan Gunungan di Tradisi Apitan Desa Sumber Jatipohon

Rustaman Nusantara
Ratusan warga Desa Sumber Jatipohon di Grobogan, saling berdesakan dan berebut lima belas gunungan dalam perayaan tahunan tradisi Apitan.Foto:iNews/Rustaman Nusantara

GROBOGAN, iNewsSragen.id - Ratusan warga Desa Sumber Jatipohon di Grobogan, Jawa Tengah, saling berdesakan dan berebut lima belas gunungan dalam perayaan tahunan tradisi Apitan.

Kemeriahan yang berlangsung di lokasi objek wisata Sumber Jatipohon ini diwarnai dengan insiden seorang anak kecil yang menangis histeris karena terjepit di tengah kerumunan warga yang bersemangat memperebutkan hasil bumi dari gunungan.

Dalam suasana yang penuh antusiasme, banyak warga saling dorong dan berebut untuk mendapatkan hasil bumi dari gunungan.

Seorang anak laki-laki terpaksa ditarik keluar dari kerumunan oleh ibunya setelah terjepit dan menangis panik. Peristiwa ini menggambarkan betapa besar minat dan kegigihan warga untuk memperoleh hasil dari gunungan, yang dipercaya membawa berkah.

Proses perebutan gunungan ini berlangsung cepat. Dalam waktu sekitar lima belas menit, kelima belas gunungan yang berisi hasil bumi seperti biji padi, sayuran, dan buah-buahan, habis diperebutkan oleh warga.

Beberapa orang bahkan naik ke puncak gunungan untuk membagikan hasil bumi kepada warga yang tidak dapat menjangkaunya. Setelah gunungan habis, warga yang tidak berhasil mendapatkan apapun mengais sisa-sisa gunungan untuk dibawa pulang.

Bagi Sunarnih, warga Desa Sumber Jatipohon, hanya bisa mendapatkan seikat biji padi dari gunungan, tetapi ia merasa puas dan membaginya dengan teman-temannya. Seikat padi tersebut akan dicampurkan dengan bibit padi di sawahnya dengan harapan mendapatkan hasil panen yang melimpah.

Sementara itu, Apriani, yang berhasil membawa pulang berbagai macam hasil bumi, percaya bahwa ini akan membawa berkah kesehatan dan rejeki bagi keluarganya.

Sebelum dimulai perebutan gunungan, kelima belas gunungan tersebut diarak dari masing-masing dusun menuju objek wisata Sumber Jatipohon. Tradisi Apitan ini sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang dan warga percaya bahwa tradisi ini harus dijalankan untuk menghindari bencana dan mendapatkan berkah dari hasil bumi.

Kepala Desa Sumber Jatipohon, Eni Endarwati, menjelaskan bahwa desa mereka selalu diberkahi hasil bumi yang melimpah dan tidak pernah kekurangan air meskipun musim kemarau panjang.

Tradisi Apitan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal dan budaya setempat kepada masyarakat luas. Setelah acara perebutan gunungan, acara dilanjutkan dengan pertunjukan kethoprak budaya, sebuah seni tradisional yang kini mulai langka.

Melalui acara ini, warga berharap dapat melestarikan budaya dan tradisi mereka serta memperkenalkan objek wisata Sumber Jatipohon kepada pengunjung.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network