Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci Asal Sukoharjo Bertambah, Ini Datanya

Nanang SN
Dokumentasi pemberangkatan jemaah calon haji kloter 99 gabungan Sukoharjo dan Wonogiri menuju embarkasi asrama haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali.Foto:iNews/ Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat hingga hari ke-39 operasional haji 1445 H atau 19 Juni 2024, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 179 orang, diantaranya berasal dari Sukoharjo.

Terkini, ada dua jemaah haji asal Sukoharjo yang meninggal dunia, yaitu dari kloter 98 atas nama Dwi Suryo Abdullah (55) warga Jombor, Kecamatan Bendosari, meninggal 17 Juni 2024. Dan satu lagi dari kloter 99 atas nama Samiyem Towirejo Senen (79) warga Mulur, Kecamatan Bendosari, meninggal 18 Juni 2024 di RSAS King Abdul Aziz Mekkah.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sukoharjo, Muh. Mualim saat dikonfirmasi awak media membenarkan bertambahnya jemaah haji asal Sukoharjo yang meninggal dunia di tanah suci tersebut.

"Tadi kami sudah takziah ke rumah duka. Kepada keluarga kami sampaikan turut berduka cita. Semoga almarhum dan almarhumah segala amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT. Untuk jenazah dimakamkan di tanah suci," kata Mualim, Rabu (19/6/2024)

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag yang dikutip pada Rabu (19/6/2024) pukul 14.30 WIB atau 10.30 WAS. Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 175. Dari jumlah itu belum termasuk atas nama Samiyem.

Dalam keterangannya, jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia saat berada di lima wilayah Arab Saudi, yaitu Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina.

Kasus kematian jemaah haji didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Jemaah tertua yang meninggal dunia di tanah suci berusia 94 tahun. Sementara jemaah termuda berusia 31 tahun.

Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di tanah suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Dari 176 jemaah haji yang meninggal dunia itu, tercatat hanya ada 17 jemaah yang tidak termasuk kelompok risti.

Faktor utama kasus kematian jemaah haji adalah, tingginya persentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah saat ini cuaca panas terik di tanah suci mencapai 51,8 derajat.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network