Tetapi, lanjutnya, bagi bayi yang diberikan serat menjadi kenyang, artinya komposisi yang lain tidak masuk ke bayi. Sehingga kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi apalagi 6 bulan keatas ataupun kurang satu tahun kebutuhan lemak dan protein sangat amat penting untuk menunjang pertumbuhan.
"Apalagi issue sekarang ini adalah stunting. Untuk menjaga itu semua, sejak dini awal memperkenalkan makan harus menu lengkap,”sambung Maria.
Disisi lain, anak lebih baik diberikan beras putih daripada beras merah, beras coklat, beras hitam. Kenapa nasi putih lebih bagus? Karena nasi putih sebagai karbohidrat diolah menghilangkan zat-zat antinutrisi yang akan menghambat penyerapan zat-zat penting.
Sedangkan beras merah, beras coklat, beras hitam itu tidak melalui proses, justru menghambat zat-zat antinutrisi yang bagus untuk diet. Tetapi untuk anak-anak justru bagus beras putih yang kemudian ditambahkan daging cacah, ikan cacah, telur. Buah boleh diberikan tetapi bukan menu utama, hanya menu selingan.
Dokter yang sedang studi lanjut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan untuk moms dan dad di Indonesia, bahasa fortifikasi lebih ke instan.
Harus diluruskan bahwa arti fortifikasi adalah penambahan zat-zat gizi penting didalam suatu bahan makanan seperti zinc, zat besi, kalsium, dan lain sebagainya. Instan disini tidak sama dengan produk-produk instan makanan dewasa.
“Instan disini adalah semua sudah terukur dan mudah penyajiannya memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi. Ketika masakan homemade sudah memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tidak perlu mengkonsumsi fortifikasi. Karena bagaimanapun rekomendasi makanan alami. Tetapi jika makanan homemade tidak terpenuhi, pilihan kedua yang terbaik adalah makanan bayi fortifikasi. Sehingga fortifikasi aman untuk dikonsumsi sesuai dengan usia bayi,” jelasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait