Puluhan Warga di Kalijambe Protes Dampak Wabah Lalat dari Kandang Ayam

Joko Piroso
Puluhan warga di Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Minggu (10/11/2024) sore, warga melakukan aksi protes dengan membakar ban dan membawa spanduk.Foto:iNews/Joko P

SRAGEN, iNewsSragen.id - Kandang ayam di Desa Jetis Karangpung, Kecamatan Kalijambe, mendapat protes keras dari warga akibat wabah lalat yang semakin menyebar setelah panen ayam.

Warga sekitar lokasi kandang merasa terganggu, karena serangan lalat yang semakin banyak dalam beberapa hari terakhir.

Sebagai bentuk protes, warga sempat membakar ban dan memasang spanduk yang berisi tuntutan terkait gangguan tersebut.

Muhammad R. Setyawan, 33, perwakilan warga, mengungkapkan bahwa wabah lalat mulai terasa sejak sepekan terakhir, dengan penyebaran lalat yang dimulai pada Selasa (5/11/2024).

Setiap hari, jumlah lalat semakin banyak, dan puncaknya pada akhir pekan (Jumat hingga Minggu), lalat sudah menyebar hingga ke tujuh dukuh di sekitar kandang ayam.

"Masalah utamanya hanya lalat, baunya tidak terlalu menyengat. Kandang ayam ini sudah berdiri 2-3 tahun, dulu tidak ada masalah. Tapi setelah direnovasi, baru ada serangan lalat ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, kandang ayam sempat disemprot dengan fogging untuk mengatasi serangan lalat. Namun, upaya tersebut justru memperburuk keadaan, karena lalat malah menyebar lebih luas.

Puncaknya, pada Minggu (10/11/2024) sore, warga melakukan aksi protes dengan membakar ban dan membawa spanduk.

"Lalatnya semakin banyak, sementara pihak kandang tidak ada yang keluar untuk menanggapi. Akhirnya, warga pun melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk protes," katanya.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network