Proyek Jembatan Butuh Disidak, DPRD Sragen: Pekerjaan tidak Optimal dan Berisiko Tinggi

Joko Piroso
Sidak Komisi III DPRD Sragen di proyek pembangunan jembatan Butuh di Masaran-Plupuh.Foto:iNews/Joko P

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen, Albert Pramono Susanto, mengungkapkan bahwa kondisi sungai yang tidak sesuai prediksi menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan Jembatan Butuh.

Risiko banjir yang tinggi memaksa pihaknya mengubah metode pengerjaan proyek untuk menyesuaikan dengan situasi di lapangan.

Kerusakan pada rangka jembatan juga menyebabkan deviasi yang cukup signifikan dari target awal proyek.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Albert menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Keputusan yang diambil adalah membongkar bagian jembatan yang mengalami kerusakan dan menggantinya dengan komponen baru.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek dan memastikan kualitas hasil yang sesuai dengan standar.

Menanggapi kekhawatiran mengenai kemungkinan kontraktor meninggalkan proyek, Albert memberikan jaminan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

"Kami masih memiliki kewajiban pembayaran yang belum diberikan kepada kontraktor.

Selain itu, terdapat jaminan pelaksanaan sebesar 5 persen yang telah disiapkan, sehingga kontraktor tetap terikat untuk menyelesaikan proyek ini," jelasnya.

Editor : Joko Piroso

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network