Asisten pelatih Persiharjo, Benny Andriyawan menyatakan, hasil imbang di laga perdana tersebut bukan yang diharapkan. Namun begitu, pihaknya tidak terlalu mempersoalkan mengingat tim baru terbentuk sehingga masih perlu banyak penyesuaian.
“Hasil imbang ini tetap kami syukuri meski bukan harapan dari kami. Apalagi persiapan yang dilakukan juga sangat minim hanya 2 minggu. Sehingga para pemain dan sebagian yang baru datang juga belum bisa nyetel dengan tim,” ujar Benny.
Usai pertandingan, Benny juga menyoroti adanya pembiaran oleh panitia pelaksana (panpel) terhadap kehadiran suporter Persebi yang tetap diperbolehkan masuk ke dalam stadion.
“Kami sempat protes kepada panpel, dengan hadirnya suporter Persebi. Padahal dalam kesepakatan awal, suporter tamu tidak diperbolehkan datang di Sukoharjo. Pihak Persebi juga sudah menyampaikan dan menghimbau, tapi kok kenapa justru diperbolehkan masuk kedalam stadion. Ini khan sudah melanggar regulasi Liga 4,” tegasnya.
Sementara, pelatih Persebi Doel Khamid, mengaku jika kondisi lapangan di stadion Gelora Merdeka Jombor yang bergelombang membuat anak asuhnya kesulitan, baik dalam passing maupun shooting.
"Kami tetap bersyukur dengan hasil imbang di laga perdana. Namun kami kaget dengan kondisi lapangan yang tidak rata. Bahkan bola yang sudah dalam penguasaan tiba-tiba sulit dikontrol lantaran kondisi tanah yang bergelombang. Apalagi Persebi sudah terbiasa dengan bermain di lapangan yang standar terutama di stadion Kebo Giro Boyolali yang sudah berstandar Liga 2,” beber Doel.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait