SUKOHARJO,iNEWSSragen.id - Mahkamah Agung (MA) mengabulkan Permohonan Kasasi Class Action yang diajukan oleh 185 warga terdampak bau busuk PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang berlokasi di Nguter, Sukoharjo. Terkait putusan itu diketahui dari laman https://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/perkara/perkara_detail.php?id=71eda714-7fa1-1fa1-9e14-31303031.
Disebutkan, pada Senin 16 Desember 2024 MA mengeluarkan Putusan Permohonan Kasasi Class Action warga terdampak pencemaran PT RUM dengan No. 4441/K/PDT/2024 dengan menyatakan "Kabul".
Menanggapi, LBH Semarang yang selama ini melakukan pendampingan warga terdampak pencemaran PT RUM, tergabung dalam Tim Advokasi SUMBU (Sukoharjo Melawan Bau Busuk), menyambut gembira dan mengapresiasi atas amar putusan MA, meskipun saat ini belum menerima salinannya.
Melalui konferensi pers yang digelar secara live streaming, Nasrul Dongoran dari LBH Semarang menyampaikan analisanya terkait amar putusan kabul, dimana menurutnya memiliki arti, bahwa hal yang dimohonkan kasasi oleh pemohon dalam hal ini warga atas nama Sarmi Dkk, dikabulkan oleh MA.
"Setidak-tidaknya (dalam amar putusan kabul dari MA) adalah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi (PT) Semarang, dimana putusannya menyatakan gugatan warga tidak dapat diterima atau NO (Niet Ontvankelijke Verklaard)," kata Nasrul, Selasa (7/1/2025).
"Karena (putusan MA) berbeda dengan putusan pengadilan tingkat pertama di PT Semarang yang menolak gugatan class action warga, maka kami sangat menunggu apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim (MA) sehingga mengabulkan permohonan kasasi yang diajukan warga," tegasnya.
Mengingat kasasi menjadi benteng terakhir perjuangan warga terdampak pencemaran yang mencari keadilan, LBH Semarang yakin dan berharap MA akan mempedomani Peraturan Mahkamah Agung (Perma) tentang penanganan perkara lingkungan hidup.
"Dalam memori kasasi yang telah diajukan warga dengan pendampingan LBH Semarang, sangat jelas dan detail menyebut mengenai kekeliruan pertimbangan hukum yang dilakukan hakim di PN Sukoharjo dan PT Semarang," ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait