Masjid Jogokariyan Yogyakarta sendiri dikenal luas bukan hanya di Yogyakarta tetapi juga di tingkat nasional sebagai masjid yang mandiri secara keuangan, aktif dalam program-program sosial, serta menjadi contoh dalam pengelolaan masjid modern. Masjid ini juga dikenal dengan tagline “Masjid Bebas Kotak Amal”, di mana semua kebutuhan operasional masjid dibiayai dari manajemen ekonomi syariah berbasis jamaah.
Peristiwa ini memicu banyak dukungan dari masyarakat, tokoh agama, dan warganet yang meminta agar pihak Masjid Jogokariyan tetap istiqamah di jalan dakwah dan memperjuangkan aspirasi umat. Sejumlah pihak juga menyerukan agar YouTube bersikap lebih adil dan bijaksana dalam menilai serta memproses konten berbasis dakwah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak YouTube belum memberikan keterangan resmi terkait alasan detail pemblokiran channel Masjid Jogokariyan. Sementara itu, Masjid Jogokariyan mengaku tengah mempersiapkan langkah-langkah klarifikasi dan banding agar akun mereka dapat diaktifkan kembali.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait