Menjawab tentang perbedaan kostum peserta atau hal lain dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Satmaka menjelaskan perbedaan hanya terletak pada sejumlah peserta yang bukan saja dari Solo namun dari sejumlah daerah lainnya.
“Tidak ada panggung lainnya selain di depan Stadion Sriwedari. Begitu pun hiburan lainnya," imbuhnya.
Salah satu tokoh masyakarat Kota Surakarta, BRM Kusumo Putro yang menyaksikan membaur dengan warga menilai, penyelenggaraan SBC kali ini kurang greget. Jumlah penonton tidak semeriah seperti pada penyelenggaraan tahun sebelumnya.
"Seharusnya ada peningkatan baik dari segi kwalitas maupun kwantitas. Sayangnya pada tahun ini hal itu tidak terlihat. Yang saya lihat, justru masih meriah pawai Agustusan kampung," ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait