Program ini mendapat perhatian besar karena akan melayani 3.533 penerima manfaat, yang terdiri dari siswa PAUD, RA, BA, TK di 17 lembaga (781 siswa), SD/MI di 11 lembaga (1.894 siswa), SMP/MTs (194 siswa), dan SMA/MA (100 siswa). Selain itu, juga menjangkau kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Desa Gedongan (228 orang) dan Desa Jetis (336 orang).
“Kami sangat serius menjalankan amanah ini, bukan hanya tanggung jawab dunia tapi juga akhirat. Para karyawan bahkan mengikuti pengajian setiap minggu keempat, agar bekerja dengan hati dan diniati ibadah,” tegas Sahono.
Ketua PDM Sukoharjo, H. Djumari, turut menyampaikan apresiasi atas pencapaian PCM Baki yang dinilai cepat dan tepat dalam membangun SPPG. Ia mengingatkan bahwa kualitas layanan dan makanan harus dijaga sesuai standar BGN, terutama karena program ini menyangkut masa depan generasi emas bangsa.
Untuk diketahui, Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo memiliki total 9 dapur SPPG. Hingga saat ini, baru tiga dapur yang beroperasi yakni di Kecamatan Polokarto, Nguter, dan kini PCM Baki segera menyusul setelah proses administrasi rampung.
“SPPG ini berada di atas lahan wakaf milik Muhammadiyah, tidak menempati tanah milik orang lain. Ini sesuai ketentuan dari PP Muhammadiyah. Kita dukung penuh keberlangsungan dan akuntabilitasnya,” tambah Djumari.
Acara peresmian SPPG PCM Baki dihadiri pula oleh para kepala sekolah dari lembaga pendidikan penerima manfaat, serta pejabat kecamatan seperti Camat Baki, Danramil, dan Kapolsek, yang menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap program pemenuhan gizi anak dan masyarakat ini.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait