NGAWI, iNewsSragen.id - Dalam semangat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Ngawi bersiap menggelar Pasar Rakyat dan Bazar Santri di Alun-Alun Merdeka Ngawi. Kegiatan akbar yang akan berlangsung selama 10 hari penuh, mulai 17 hingga 26 Oktober 2025, ini menjadi wujud nyata kontribusi santri terhadap penguatan ekonomi umat dan pemberdayaan masyarakat.
Sebanyak 220 pelaku UMKM lokal akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, menampilkan beragam produk unggulan mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga fashion santri dan hasil karya pondok pesantren. Tak hanya itu, setiap hari akan dibuka layanan pengobatan gratis oleh tim medis dari GP Ansor Ngawi, sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.
Ketua PC GP Ansor Ngawi, Helmi Masulin (Gus Ulin), mengatakan bahwa persiapan kegiatan sudah mencapai tahap akhir.
“Saat ini persiapannya sudah hampir seratus persen, hanya tinggal finalisasi dan distribusi undangan ke berbagai pihak,” ujar Gus Ulin, Rabu (9/10/2025), usai memimpin rapat koordinasi panitia di Kantor DPC NU Ngawi.
16 Kegiatan Meriahkan HSN 2025 di Ngawi
Peringatan HSN tahun ini tak hanya berfokus pada bazar. Panitia telah menyiapkan 16 kegiatan tematik yang tersebar selama sepuluh hari penyelenggaraan. Rangkaian kegiatan tersebut antara lain pengajian akbar, pentas kesenian tradisional, live music islami, perlombaan santri, lomba rebana, pawai budaya, dan malam tasyakuran.
Puncak acara akan digelar pada 22 Oktober 2025, bertepatan dengan tanggal peringatan resmi Hari Santri Nasional. Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren, lembaga pendidikan keagamaan, serta badan otonom (banom) NU akan mengikuti kirab dan apel HSN, yang berpusat di Pendopo Kabupaten dan Alun-Alun Merdeka Ngawi.
“Puncaknya pada tanggal 22 Oktober, ribuan santri dari seluruh unsur banom NU dan ormas keagamaan lain akan turun ke lapangan. Kami ingin menunjukkan semangat santri yang penuh dedikasi, cinta tanah air, dan berjiwa gotong royong,” terang Gus Ulin.
Menariknya, tahun ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya GP Ansor Ngawi mengajak ormas keagamaan lain untuk ikut berpartisipasi aktif dalam peringatan HSN.
“Kami ingin di Ngawi ini semua ormas keagamaan turut serta memeriahkan Hari Santri. Tahun ini kami mengundang Pemuda Muhammadiyah dan sejumlah organisasi lain. Ini menjadi pembeda dari peringatan sebelumnya,” jelas Gus Ulin.
Langkah inklusif ini diharapkan mampu memperkuat semangat ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) sekaligus meneguhkan peran santri sebagai perekat keberagaman dan penjaga harmoni sosial di tengah masyarakat.
Selain kegiatan keagamaan dan sosial, HSN 2025 di Ngawi juga akan ditutup dengan gerakan penghijauan. Program ini menjadi bagian penting dari petunjuk teknis pelaksanaan HSN nasional yang mewajibkan adanya kegiatan ramah lingkungan.
“Ada satu hal wajib menurut juknis HSN, yaitu gerakan menanam pohon. Nantinya, dalam kegiatan napak tilas, jambore, maupun outbound, para kader Banser akan menanam 100 pohon di hari terakhir pelaksanaan,” ungkap Gus Ulin yang juga anggota DPRD Ngawi.
Gerakan ini diharapkan menjadi simbol tanggung jawab moral santri terhadap kelestarian alam dan kehidupan berkelanjutan.
Melalui gelaran Bazar Santri dan Pasar Rakyat, GP Ansor Ngawi ingin menunjukkan bahwa santri tidak hanya kuat dalam spiritualitas, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. Kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi wadah promosi dan pengembangan bagi pelaku UMKM agar semakin dikenal luas.
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Ngawi pun dipastikan akan menjadi momentum bersejarah — tidak hanya bagi kalangan pesantren, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang merindukan kebersamaan, toleransi, dan kepedulian sosial dalam bingkai kebangsaan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait