JAKARTA, iNewsSragen.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Roy Suryo dan pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma, yang dikenal sebagai dr. Tifa, setelah keduanya berziarah ke makam kakek dan neneknya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ziarah tersebut menarik perhatian publik setelah unggahan foto kegiatan itu tersebar di media sosial dan menjadi bahan perbincangan hangat. Namun, alih-alih menanggapi dengan nada emosional, Gibran justru memilih merespons dengan sikap tenang dan santun.
Dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (10/10/2025), Gibran menilai langkah yang dilakukan Roy Suryo dan dr. Tifa sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap keluarga besarnya.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pak Roy Suryo dan Ibu dr. Tifa yang sudah sengaja datang melakukan ziarah kubur dan mendoakan kakek nenek kami tercinta yang telah tiada,” ujar Gibran di Jakarta.
Ia menambahkan, makam yang diziarahi merupakan tempat peristirahatan terakhir keluarga besar Presiden ke-7 RI Joko Widodo, yang juga menjadi lokasi dimakamkannya kakek dan nenek Gibran dari pihak ayah. Karenanya, siapa pun yang datang dengan niat baik untuk berziarah dan mendoakan keluarga, akan diterima dengan tangan terbuka.
“Makam tersebut adalah makam keluarga, siapa pun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhumah nenek kami,” kata Gibran.
Pernyataan tersebut sekaligus menepis berbagai spekulasi yang sempat muncul di dunia maya. Bagi Gibran, ziarah kubur merupakan tradisi yang mulia dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghormatan kepada leluhur.
Sementara itu, tanggapan berbeda datang dari Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, yang menyoroti momen ziarah tersebut dengan nada menggoda. Ia menilai langkah Roy Suryo dan dr. Tifa itu bukan hal yang perlu dipersoalkan, namun mengingatkan bahwa pihaknya tengah fokus pada persoalan hukum yang melibatkan dugaan fitnah terkait ijazah Presiden Joko Widodo.
“Jadi teman-teman hari ini, ciee ada yang ke kuburan, ada yang ke kuburan nih yee,” ujarnya sambil tertawa kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).
Ade menegaskan, pihaknya dan relawan Jokowi saat ini tengah memantau proses penyidikan kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Presiden Jokowi.
“Dia ke kuburan, kita ke Mabes Polri. Biarkan mereka ke kuburan, silakan ziarah. Kami ke Mabes Polri memberikan surat teguran dan pengawasan terhadap penyidikan di Polda Metro Jaya,” ungkapnya.
Di sisi lain, sejumlah pengamat menilai respons Gibran menunjukkan kedewasaan politik dan ketenangan dalam menghadapi isu publik. Dengan posisinya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, sikap Gibran yang tetap menghargai niat baik pihak lain mencerminkan upaya menjaga keteduhan sosial dan mencegah polarisasi yang kerap muncul di ranah digital.
Ziarah ke makam keluarga Jokowi di Dusun Mundu, Kecamatan Karanganyar, diketahui memang sering dilakukan oleh masyarakat, tokoh agama, maupun pejabat yang ingin berdoa dan mengenang jasa para leluhur. Tradisi ini menjadi bagian dari nilai-nilai lokal yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.
Langkah Gibran dalam merespons isu ini pun dipuji banyak pihak karena dinilai meredam potensi polemik dan menunjukkan etika kepemimpinan yang rendah hati. Di tengah dinamika politik nasional yang sering kali diwarnai tensi tinggi, gestur terima kasih dan penghargaan Gibran menjadi angin segar dalam komunikasi publik.
“Bagi kami, setiap doa adalah kebaikan. Kami menghargai siapa pun yang datang dengan niat baik,” tutup Gibran dengan senyum ringan.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait