Warga tersebut juga mempertanyakan keberadaan fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di dapur MBG yang dikelola Polres Grobogan. Ia menilai, apabila IPAL berfungsi dengan baik, seharusnya limbah yang keluar sudah dalam kondisi aman dan tidak membahayakan lingkungan.
Sementara itu, Yuni, salah satu pengelola dapur SPPG Bhayangkari Krangganharjo, memberikan penjelasan melalui pesan singkat kepada wartawan. Ia menegaskan bahwa dapur MBG sudah menggunakan IPAL sebagai sarana penyaringan limbah, dan pihaknya langsung menindaklanjuti laporan warga.
“SPPG sudah menggunakan IPAL untuk penyaringan limbah. Terkait keluhan warga, sudah kami tindak lanjuti dan kini sedang ditangani pihak vendor,” jelas Yuni.
Program Makan Bergizi (MBG) di bawah SPPG Bhayangkari Krangganharjo telah berjalan selama hampir satu bulan. Program ini bertujuan menyediakan makanan sehat bagi masyarakat dan anak-anak di sekitar wilayah tersebut.
Meski demikian, warga berharap pihak pengelola dapat memperbaiki sistem pembuangan limbah agar tidak mencemari lahan dan aliran sungai kecil di sekitar Dusun Sukoharjo. Berdasarkan informasi yang diperoleh, rencananya pipa limbah sepanjang sekitar 100 meter akan dialirkan menuju sungai kecil yang melintasi desa.
Namun, warga meminta agar proyek itu dikaji ulang dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Mereka berharap solusi yang diambil tidak hanya menjaga keberlanjutan program MBG, tetapi juga memastikan lingkungan tetap bersih, aman, dan nyaman untuk seluruh warga.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
