Timoer memastikan bahwa Bedhaya Ketawang tetap akan ditampilkan pada Tingalan Jumenengan PB XIV, yakni peringatan tahunan kenaikan takhta. Pada momen itulah tarian tersebut menjadi simbol legitimasi kekuasaan seorang raja.
Untuk rangkaian upacara besok, prosesi dimulai dari KGPAA Hamangkunegoro yang menjalani sejumlah ritual adat di Ageng Probo Suyoso, dilanjutkan menuju Kori Kemandungan dan kemudian ke Siti Hinggil atau Bangsal Manguntur Tangkil. Seluruh rangkaian di dalam kedaton berlangsung tertutup untuk umum.
Di Siti Hinggil, PB XIV akan memberikan sabda dalem, yakni ikrar dan sumpah sebagai raja yang mewarisi takhta Kasunanan Surakarta. Setelah duduk di dampar sebagai simbol pengukuhan, prosesi dilanjutkan dengan kirab menuju Kota Solo.
PB XIV akan menaiki kereta kencana Garuda Kencana dan mengenakan Ageman Takwa, busana kebesaran khas raja dalam tradisi keraton.
“Setelah bersabda dan duduk di dampar, beliau akan dikirab naik Garuda Kencana. Untuk ageman, yang digunakan adalah Ageman Takwa,” pungkas Timoer.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait
