Meski Tak lagi Menjadi Program Nasional, Perkim Ngawi terus Perluas Pengadaan SPAM

Asfi Manar
Unit SPAM Desa Kiyonten Kecamatan Kasreman berfungsi menaggulangi krisis air minum bagi warga, (19/11).Foto:iNews/Asfi Manar

NGAWI, iNewsSragen.id - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau Disperkim kabupaten Ngawi tahun 2025 telah terus melakukan peningkatan dan perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air minum di wilayahnya.

Sejak pertama kali dicanangkan ( 2015) hingga sekarang ( 2025 ), sudah terbangun 211 unit yang tersebar di 141 desa. Angka tersebut menunjukan Standart Pelayanan Air Minum sudah mencapai 88% dimana SPAM jaringan Perpipaan dan Non Perpipaan masih tersisa 12% dari target 83.327 kebutuhan Sambungan Rumah ( SR ).

"Kekurangan 12 persen tersebut terus kita kaji, harapanya dalam 5 tahun dapat tercukupi mengingat  terkait sumber air didaerah tertentu masih jadi kendala," kata Kabid Kawasan Permukiman, Pipit Dwi Herlina, (18/11).

Meskipun secara nasional program ini sudah terhenti, namun Dinas Perkim Kabupaten Ngawi program ini masih berjalan untuk mencukupi kebutuhan pengadaan SPAM masih berlangsung. Hanya diakui oleh Pipit tingkat ekselerasinya berbeda ( lebih lambat ) sesuai kemampuan pendanaanya.

"Misalnya pada tahun ini kita hanya melakukan kegiatan di tiga  unit SPAM yang mencakup kegiatan peningkatan sebanyak 2 unit dan satu unit kegiatan perluasan," ungkap Pipit yang berharap pemenuhan  SPAM jaringan perpipaan maupun non perpipaan dalam 5 tahun dapat terpenuhi seluruhnya.

"Kegiatan peningkatan yang dimaksud ialah peningkatan perpipaan, jaringan, penyediaan tower dan pengeboranya. Sedangkan kegiatan perluasan lebih berfokus terhadap jaringan perpipaan karena kapasitas air cukup memadai seperti di desa Krompol kecamatan Bringin," jelasnya.

Meski tidak lagi menjadi program nasional yang sebelumnya disebut Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, ( PAMSIMAS ), perluasan SPAM masih menjadi program Perkim Ngawi karena keefektifanya bagi ketersediaan air minum yang dibutuhkan masyarakat, terutama bagi daerah  berkategori non cekungan air tanah ( CAT ).

"Layanan air minum merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah yang belum terjangkau oleh sistem perpipaan, terlebih daerah non CAT, seperti kawasan Ngawi bagian utara," paparnya.

Untuk itu Perkim akan terus mencari terobosan salah satunya pengadaan tampungan air non pengeboran berupa  Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan, ( Absah ) yang saat ini diujicobakan di desa Cantel kecamatan Pitu.

"Ada sistem yang kita terapkan yaitu sistem kolaborasi untuk mengatasi daerah non CAT salah satunya pembuatan Absah, unit ini bisa digunakan tidak hanya menampung air hujan tapi juga suplai air dari eksternal semisal droping air dari SPAM wilayah lain maupun truk tangki air saat musim kekeringan, saat ini masih kita bangun satu unit di desa Cantel Kecamatan Pitu," pungkas Pipit.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network