Diantaranya banyak cerita, salah satunya, sering terdengar suara pagelaran wayang di petilasan. Namun, saat dicari-cari tidak ada siapa pun yang sedang memainkan wayang di dalam.
Bahkan menurut Gondo, mengungkapkan pernah ada seorang dalang diminta untuk memainkan wayang di petilasan Eyang Ismoyo. Namun, syaratnya sang dalang dilarang mengeluarkan tokoh semar. Ketika pentas dimulai, sang dalang merasa waktunya berhenti namun suasana masih gelap dan tidak kunjung pagi hari.
‘’Cerita ada seorang dalang pernah menggelar pertunjukan wayang di Klampis Ireng. Setelah selesai ia diberi satu rimpang kunir kemudian sesampainya di rumah berubah jadi batang emas,’’ terangnya.
Lanjutnya, banyak pantangan yang harus diperhatikan oleh para pengunjung petilasan Klampis Ireng agar tidak menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri. Gondo menyebut salah satunya tidak boleh berkata kasar dan menjaga kesopanan.
“Selain sopan santun juga tidak berpakaian batik poleng kawung atau semar, karena menyamai kebesaran Eyang Ismoyo,” terangnya.
Editor : Joko Piroso