get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Masa Tenang, Muncul APK Ajakan Coblos Kolom Kosong di Pilbup Sukoharjo

Komisi IX DPR RI Gandeng BKKBN, Konsolidasi dengan Pemangku Kebijakan dan Sosialisasi Program GenRe

Sabtu, 26 November 2022 | 18:00 WIB
header img
Konsolidasi dengan pemangku kebijakan dan sosialisasi Program GenRe bersama Komisi IX DPR RI dan BKKBN. Foto: iNews/Nanang SN

SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Kegiatan konsolidasi dengan pemangku kebijakan tingkat daerah dan sosialisasi Program Generasi Berencana (GenRe), digelar Komisi IX DPR RI dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Hotel Syariah Lor In, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (26/11/2022 ).

Kegiatan dengan sasaran anak muda atau remaja ini, diselenggarakan merespon permasalahan dan meningkatkan kualitas remaja Indonesia. 

Program ini dikembangkan BKKBN Jateng dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan.

Dalam program GenRe ini, BKKBN Jateng mengembangkan dengan mengedepankan pembentukan karakter bangsa terutama dikalangan generasi muda atau remaja di Indonesia. 

Selaku anggota Komisi IX, Muchammad Nabil Haroen yang hadir melalui Zoom Meeting, menyampaikan bahwa kualitas bangsa Indonesia di masa mendatang bergantung generasi muda pada saat ini. 

Pria yang akrab dengan panggilan Gus Nabil ini menyatakan, bahwa generasi muda harus senantiasa bersiap dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kemampuan mereka di dalam mengatasi berbagai persoalan.

Disisi lain, mengingat saat ini penyebaran Covid-19 dengan varian baru masih menjadi ancaman, Gus Nabil pun meminta agar anak-anak muda tidak abai tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes).

"Nggak boleh parno (takut-Red), tapi juga jangan sembrono," tegasnya.

Ditambahkan, saat ini pemerintah tengah fokus menurunkan angka stunting. Oleh karenanya, Gus Nabil pun berharap kepada generasi muda perlu memahami dan mengerti tentang program KB dalam keluarga, serta menghindari kelahiran bayi stunting.

Sementara, Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo dalam materi tentang stunting menyampaikan, bahwa stunting perlu penanganan secara serius. Kasus stunting di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 27,7%.

”Kasus stunting harus kita tangani bersama-sama. Apalagi, fokus Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya adalah meningkatkan kualitas SDM. Dan, salah satunya adalah penanganan kasus stunting,” tandasnya.

Untuk membuktikan keseriusan pemerintah dalam menangani stunting khususnya di Jateng, saat ini BKKBN Perwakilan Jateng dan BP4 (Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) Jateng, telah menjalin kerjasama dalam penanganan stunting di tingkat daerah.

 ”Kerja sama menangani stunting ini juga untuk menuju kedamaian keluarga,” tandas Hasto

Dalam acara ini, diluar Gus Nabil yang hadir secara daring, secara luring hadir para Duta Genre baik dari Provinsi Jateng, dan dari daerah. Selain itu juga hadir pakar psikolog remaja, Muhammad Iqbal Tantowi dan Kepala Bidang KS-PK Perwakilan BKKBN Jateng Agus Pujianto.

 

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut