"Dulu, kali pertama para warga menanam buah kedondong, kemudian karena banyak warga yang merasa buah mangga lebih menguntungkan, maka kedondong tak lagi dilanjutkan dan beralih pada penaman mangga," ucapnya.
Namun sekira 10-15 tahun terakhir warga Desa Pranan mulai melirik menanam jambu air lantaran potensi nilai ekonominya lebih menjanjikan. Dan ternyata benar, jambu air dari Desa Pranan saat ini sudah dikenal di Soloraya.
"Selain di Soloraya, jambu air dari sini juga dijual ke Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota/kabupaten lain di sekitar Sukoharjo. Harga perkilonya rata-rata Rp10.000," sebutnya.
Bagi calon konsumen yang ingin membeli jambu air khas Desa Pranan, tidak perlu bersusah payah mencari. Kebanyakan warga menjual hasil panen jambu airnya di pinggir jalan sekitar desa lantaran dianggap lebih menguntungkan.
"Tahun ini kami juga merencanakan pada awal September akan mengadakan festival jambu. Akan ada tiga segmen, pawai bronjong merdeka, lomba sepeda dengan beban sebelah dan festival jambunya sendiri. Setiap kegiatan punya kekhasan masing-masing dan telah rutin diselenggarakan," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso