Suyadi mengungkapkan, alasan rigid beton dipilih untuk menggantikan aspal dalam perbaikan jalan di Cuplik dan Bekonang, adalah karena meningkatnya kepadatan arus kendaraan yang melintas.
"Yang di Bekonang itu karena adanya perubahan pola arus lalu lintas. Sejak adanya pintu tol di Kebak Kramat, Palur, banyak kendaraan muatan berat yang mau ke arah Wonogiri melintas di Bekonang karena jaraknya menjadi lebih dekat," terangnya.
Dengan perkembangan kondisi itu, jalan Bekonang yang semula kelasnya untuk lalu lintas ringan hingga sedang, meningkat menjadi lalu lintas untuk kendaraan kelas berat.
"Untuk tahun berikutnya (2024), kami juga sudah merencanakan proyek peningkatan jalan lanjutan yang di Bekonang. Saat ini masih masih menunggu ketok palu anggarannya," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso