Sementara mahasiswa lain yang juga peserta unjuk rasa, Fayza Mahardika Bayu Segara mengatakan, putusan pemulihan nama baik universitas dengan menggandeng influencer tidak tepat. Sebab belum tentu influencer tersebut mengenal keunggulan UIN RM Said.
"Kami kecewa rektorat tidak merespon apa yang kami suarakan. Hari ini Aliansi Mahasiswa UIN Raden Mas Said menyatakan kecewa ketika tidak bisa bertemu dengan mereka (rektorat'Red)," ucapnya.
Atas tidak adanya respon dari pihak rektorat untuk menemui pengunjuk rasa itu, Fayza menyatakan, bahwa aksi akan terus dilakukan. Bila perlu dengan jumlah massa lebih banyak lagi.
"Mereka mengambil sikap seperti ini tidak menemui kami, pastinya kami akan kembali lagi dengan masa tambahan dari kawan-kawan mahasiswa yang merasakan hal yang sama untuk bertemu lagi menyampaikan tuntutan-tuntutan yang harus disepakati," ujarnya.
Menurutnya, meskipun Rektor hingga Wakil Rektor I, II, dan III tidak ada yang berada di kantor. Namun ia tak mempermasalahkan atas alasan bahwa jajaran petinggi kampus sedang berada di luar untuk suatu kepentingan yang belum diketahui.
Editor : Joko Piroso