SOLO,iNewsSragen.id - Deklarator relawan pendukung Joko Widodo -Ma'ruf Amin (JADI) di Kota Solo, BRM Kusumo Putro, yang pada Pilpres 2019 lalu saat kampanye sukses menggerakkan sekira 35 ribu massa di Stadion Sriwedari, menyatakan belum menentukan arah dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Berkaca dari dinamika politik nasional yang cenderung mengarah pada perebutan kekuasaan hingga ketidakpastian terkait visi misi bacapres, Kusumo menegaskan, belum bisa memutuskan siapa yang bakal didukung, apakah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Kami melihat dari tiga bacapres yang ramai menghiasi pemberitaan media massa, tidak satupun berbicara tentang gagasan terhadap pembrantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Yang kami lihat mereka cenderung bicara untung-rugi," kata Kusumo saat diminta tanggapannya, Selasa (5/9/2023).
Dalam perpolitikan sekarang, lanjut Kusumo, mestinya para tokoh politik, pengurus parpol, dan bacapres mulai bergerak untuk merebut hati rakyat dengan narasi adu gagasan untuk membangun Indonesia menjadi negara maju.
"Jangan bicara NKRI harga mati jika hanya berhenti pada ucapan. Mestinya harus sampai pada tataran aksi. Dalam proses sekarang dimana Pemilu sudah didepan mata, kami tidak berpihak kepada siapa pun juga," tegas Kusumo.
Ia mengaku, keputusan untuk tidak mendukung bacapres dalam Pilpres 2024 bukan keputusan final. Dari sekira 100 elemen yang terhimpun dalam relawan JADI, disebutkan Kusumo saat ini menunggu penetapan bakal calon presiden dan wakil presiden oleh KPU terlebih dahulu.
"Desakan dari rekan- rekan elemen-elemen eks relawan JADI agar segera bersikap memutuskan siapa yang akan didukung hampir setiap hari, setiap saat, disampaikan kepada kami. Namun pada akhirnya kami sepakat untuk menunggu sembari melihat rekam jejak para calon," terangnya.
Menurut Kusumo, relawan JADI didirikan dan dideklarasikan dengan tujuan menampung suara dan keinginan rakyat terutama di kalangangan wong cilik dari lintas berbagai elemen masyarakat baik ormas, paguyuban, Karang Taruna, tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya.
"Kami mempunyai satu visi dan misi untuk mendukung Capres dan Cawapres, relawan JADI juga merupakan gerakan bersama tanpa membeda bedakan golongan, suku, ras, agama dan strata sosial masyarakat.
"Oleh Karena itu di dalam kepengurusan relawan JADI tidak ada ketua, yang ada hanya deklarator karena semua yang menggabungkan diri adalah ketua, selama mereka memiliki visi misi yang sama," ujarnya.
Konsep relawan seperti itu ditambahkan Kusumo, dilakukan agar semua orang yang menjadi relawan JADI duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.
"Komitmen yang dibangun adalah berjuang bersama untuk masa depan bangsa dan negara serta untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso