SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Hingga saat ini, warga Kabupaten Sukoharjo yang tinggal di bagian selatan masih terus berharap bantuan droping air bersih lantaran musim kemarau yang belum menunjukkan kapan akan berakhir.
Data yang dihimpun pada, Jum'at (22/9/2023), tercatat sebanyak 8.109 jiwa dari 2.241 kepala keluarga (KK) di 12 desa yang tersebar di tiga kecamatan, Tawangsari, Bulu, dan Weru, masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengungkapkan, dari warga tiga kecamatan yang terdampak kekeringan tersebut, yang paling banyak mengalami kekurangan air bersih adalah Kecamatan Weru.
“Saat ini ada enam desa di Kecamatan weru yang terdampak kekeringan. Data sementara ada 13 desa di tiga kecamatan. Sebelumnya hanya 10 desa di tiga kecamatan,” kata Ariyanto.
Menyinggung tentang distribusi bantuan air bersih, ia mengatakan, sudah menyalurkan 963.000 liter lebih. Paling banyak adalah di Kecamatan Weru yang mendapat kiriman bantuan air bersih.
Sebelumnya, Bupati Sukoharjo Etik Suryani bersama Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit juga melakukan droping air bersih ke Bulu dan Tawangsari. Salah satunya di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari.
Di tempat itu terdapat 85 KK yang terdiri dari 320 jiwa yang mengalami krisis air bersih akibat sumber air sumur yang selama ini menjadi tumpuan sehari-hari sudah tidak lagi mengeluarkan air.
“Sudah dua bulan terakhir warga di sini (Kedungjambal-Red) kekurangan air bersih,” kata Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga berjanji akan membangun sumur dalam agar warga tidak mengalami kesulitan mendapatkan air bersih ketika musim kemarau tiba. Program bantuan bantuan sumur dalam disebutkan merupakan salah satu bentuk penanganan bencana kekeringan.
"Untuk saat ini bagi warga yang ingin mengajukan permohonan bantuan air bersih supaya melapor ke Kepala Desa (Kades) atau Camat. Setiap hari ada pengiriman air bersih dari Pemkab dan instansi untuk warga. Mudah-mudahan ini membantu dan bermanfaat," pungkasnya.
Editor : Joko Piroso