Sejumlah warga, menurut Jigong, juga ada yang mengeluh pusing, mual-mual, dan sesak nafas lantaran setiap hari menghirup udara yang tercemar bau limbah industri sangat menyengat itu.
"Dari pengecekan yang kami lakukan bersama warga, air di Kali Samin berwarna coklat kehitaman," ungkap Jigong yang juga Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Dam Colo Timur itu.
Ia menduga, sejak Dam Colo ditutup, bau Kali Samin jadi menyengat dikarenakan air irigasi yang biasanya mengalir berkurang banyak, sehingga hanya ada air dari pembuangan limbah industri ciu yang mengalir ke Sungai Bengawan Solo.
"Pada musim-musim kemarau sebelumnya, belum pernah bau menyengat seperti ini. Bau yang dirasakan saat ini, lebih parah dari sebelumnya. Ini baunya sangat parah. Warga sangat terganggu. Malah kalau tidak segera akan ditindaklanjuti, warga pingin mengungsi," ujarnya.
Editor : Joko Piroso