Oknum Kades Digerebek Warga saat sedang Bersama Wanita Muda di Kamar Kos

SINJAI, iNewsSragen.id - Warga Desa Pattongko, Kecamatan Tellu Limpue, Makassar, menggemparkan daerah tersebut setelah menggerebek Kepala Desa berinisial R yang diduga terlibat dalam skandal asusila.

Kejadian ini terjadi pada Kamis (9/11/2023) sekitar pukul 23.30 Wita, ketika warga menemukan Kades Pattongko tengah ngamar dengan seorang perempuan muda di salah satu indekos. 

Baca Juga

Diminta Densus 88, Kades Waru Saksikan Penggeledahan Kontrakan Terduga Jaringan Teroris

Bukan kali pertama, sebelum menjabat sebagai Kepala Desa, R juga pernah terlibat dalam dugaan tindak asusila saat menjabat sebagai Sekretaris Desa.

Warga yang geram dengan perbuatan tercela tersebut tidak hanya menyegel kantor desa, tetapi juga menuntut agar R dicopot dan diberhentikan dari jabatannya.

"Kami warga Pattongko tidak mau dipimpin oleh Kades Cabul, silakan mundur saja, daripada kami bertindak,” tegas Ahmar, salah seorang warga yang turut dalam penggerebekan. 

Baca Juga

Viral! Beredar Foto Kader PDIP Jadi Pasangan Agus Irawan Maju Cabup-Cawabup Boyolali 2024

Muh Amir, Kepala Lingkungan Mattoanging, Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara, yang melakukan penggerebekan, mengungkapkan bahwa R berjanji untuk menikahi perempuan muda tersebut sebagai upaya perbaikan perilakunya.

"Dia katanya akan diperbaiki. Dia mau menikahi itu perempuan, dengan pertimbangan itulah kami mengizinkan R pulang," ujar Amir.

Warga Pattongko menegaskan bahwa R sudah tidak pantas memimpin desa karena perbuatan tercelanya yang kini sudah kedua kalinya. Mereka merasa malu dan menuntut tindakan tegas dari pihak berwenang. 

Baca Juga

Kumpulkan Kades, Bupati Sukoharjo Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 

Pemerintah Kabupaten Sinjai turut merespons insiden ini. Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah, langsung memerintahkan Inspektorat Sinjai untuk melakukan investigasi khusus terhadap Kades Pattongko.

"Menyikapi kasus ini, saya sudah perintahkan Inspektur Inspektorat Sinjai untuk melakukan investigasi khusus," kata Fahsul Falah.

Editor : Sugiyanto