“Menurut saya menjaga budaya adalah hal yang paling penting, dan orang sini (Bayat) merupakan salah satu orang yang menjaga budaya mereka (Indonesia),” ujarnya.
Kegiatan itu diikuti oleh 3 dari 6 peserta Program BIPA, dimana saat tiba dilokasi mendapat sambutan alunan alat musik gamelan yang memainkan gending berjudul Gugur Gunung, ciptaan Ki Nartosabdo, oleh anggota Paguyuban Sekar Melati.
Setelah itu rombongan dikenalkan berbagai macam nama dari alat musik tradisional Jawa yaitu gamelan oleh Ketua Paguyuban, Sarjito. Kemudian, peserta dari Australia itu diberi kesempatan untuk mencoba memainkan alat musik tradisional gamelan secara langsung.
Setelah mencoba alat musik yang bernama gender, salah satu peserta Program BIPA, Heather Neldrum, mengungkapkan rasa senang saat mencoba gamelan dan sangat menikmati musik gamelan itu, karena dia juga merupakan guru kesenian di negaranya.
Editor : Joko Piroso