Hasto mengaku mendapat kabar duka di tengah aktivitasnya sebagai Sekjen DPP PDI Perjuangan menghadiri rapat pemantauan saksi Pemilu Legislatif maupun Presiden bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto, atau Bambang Pacul.
Beberapa tokoh dan pejabat disebutkan akan hadir di pemakaman, namun Hasto meminta agar mereka tak perlu repot datang. Hasto mengaku hanya meminta doa dan menyarankan sejumlah tokoh diantaranya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, untuk tetap mengawal proses Pemilu 2024 yang belum usai.
“Saya diinformasikan, kemarin Mas Pacul mau datang, saya bilang tidak perlu repot-repot. Kami mohon doanya saja dan lakukan pengawalan (Pemilu) termasuk Mbak Puan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mengucapkan duka cita baik secara langsung maupun melalui bunga atau pesan WhatsApp," imbuhnya.
Sejumlah karangan bunga ucapan ikut berduka cita dari sejumlah tokoh nasional terlihat berjejer membanjiri rumah duka di Perumahan Gentan Raya 2, Blok D4, Gentan, Baki, Sukoharjo.
Karangan bunga duka cita itu diantaranya dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo. Bahkan juga ada dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan pasangan capres-cawapres nomor urut 02.
Jenazah almarhumah ibu mertua Hasto dimakamkan sekira pukul 13.00 WIB. Sebelum diberangkatkan ke TPU Pracimaloyo yang berjarak sekira 1,5 kilometer dari rumah duka, terlebih dahulu dilaksanakan misa pemberkatan.
Editor : Joko Piroso