Joko Susilo, salah satu relawan yang sudah berjaga sejak Kamis pagi, mengaku kasihan ketika melihat banyak pengendara sepeda motor yang takut terjatuh saat melintas. Banjir berasal dari hutan gundul pegunungan Kedeng Selatan yang meluber ke areal persawahan warga hingga menutup jalan raya.
Para relawan menambahkan bahwa ada dua titik arus deras yang menutup jalan raya sehingga para pengendara yang melintas diharapkan untuk berhati-hati saat melintas. Jika tidak berani melaju, mereka berharap para pengendara sepeda motor agar meminta bantuan warga yang berjaga untuk diserangkankan.
Akibat banjir ini, arus lalu lintas dari arah Kudus, Pati maupun Grobogan mengalami kemacetan hingga tiga kilometer. Warga menerapkan sistem buka-tutup satu arah agar tidak terjadi musibah yang tidak diinginkan kepada seluruh pengendara.
Selain merendam jalan raya, banjir juga menggenangi ratusan rumah serta fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan, sehingga seluruh aktivitas diliburkan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Grobogan, Jawa Tengah, hingga Kamis sore, ketinggian banjir terus meningkat dan jumlah desa yang terendam banjir meluas di beberapa kecamatan, yaitu Purwodadi, Brati, Tawangharjo, Tanggungharjo, Kedungjati, serta Grobogan.
BPBD Grobogan juga telah menetapkan status bencana saat ini dari siaga menjadi awas.
Editor : Joko Piroso