SEMARANG, iNewsSragen.id - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), dalam upaya percepatan tanam di musim kedua tahun ini, menargetkan penggunaan program pompanisasi di sejumlah wilayah, dengan fokus utama pada Jawa Tengah.
Bersama jajaran di Kodam IV/Diponegoro, Mentan Amran berharap program ini dapat memacu aktivitas tanam agar berjalan lebih cepat dan maksimal.
Program pompanisasi difokuskan pada lahan sawah yang memiliki indeks pertanaman (IP) satu, tetapi memiliki sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan indeks pertanaman dari satu menjadi dua atau lebih dalam setahun.
Mentan Amran menyebutkan bahwa sudah diidentifikasi ada 300.000 hektar lahan dengan IP satu yang dapat diangkat menjadi dua atau tiga kali tanam dalam setahun. Dengan meningkatkan IP tersebut, potensi produksi padi dapat meningkat secara signifikan. Pompa air disiapkan sebagai solusi cepat untuk mengatasi masalah kekurangan air dalam pertanian.
Lebih lanjut, program pompanisasi diharapkan dapat membantu petani dalam aktivitas tanam di lapangan dengan memudahkan proses olah tanah dan penanaman. Program ini tidak hanya diterapkan di Pulau Jawa, namun juga akan diperluas ke wilayah lain di luar Pulau Jawa untuk meningkatkan produksi padi secara massif.
Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayjen Deddy Suryadi, mengapresiasi kehadiran Mentan Amran dalam rapat koordinasi tersebut, terutama setelah bencana banjir di beberapa wilayah Jawa Tengah.
Beliau menyatakan perlunya solusi dan penanganan khusus untuk mengatasi dampak banjir yang masih terjadi di beberapa daerah.
Sebagai informasi tambahan, pada bulan Maret lalu, Mentan Amran bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak telah sepakat untuk memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui program pompanisasi di lahan pertanian di Pulau Jawa.
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara nasional, serta mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Mentan Amran menargetkan terairinya 2 juta hektar lahan sawah kering pada tahun ini guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia secara mandiri.
Editor : Joko Piroso