Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo Aryanto Mulyatmojo mengatakan, dalam menghadapi musim kemarau ini masyarakat diminta tidak perlu khawatir, karena pihaknya akan mengirim bantuan air bersih secara berkala.
“Air bersih dari truk tangki disalurkan ke bak penampungan yang dilapisi terpal. Bak penampungan ini dibuat di lahan yang lokasinya mudah dijangkau warga sehingga bisa menggunakan air bersih setiap hari," kata Aryanto.
Dijelaskan, satu unit truk tangki air bersih berisi sekira 4.000 liter. Oleh karenanya bantuan dengan tiga truk tangki air bersih yang dikirim ke Desa Kamal tersebut berarti sekira 12.000 liter.
"Sebenarnya, ada potensi sumber air di Desa Kamal. Nanti kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo untuk mencari solusi permanen agar masyarakat tak lagi kesulitan mendapatkan air bersih,” imbuhnya.
Kepala Desa Kamal, Widodo mengungkapkan debit air sumur di desanya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih tiap hari seperti mandi dan mencuci terus menyusut dan mengering sejak pertengahan Juli.
"Di tempat kami hanya satu rukun tetangga (RT) di Dusun Tugusari yang menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau. Ada sekira 60 KK yang benar-benar kesulitan mendapatkan air bersih,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso