SOLO,iNewsSragen.id - Rumah Difabel Meong Solo menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kasus warga Semarang yang memakan kucing dengan alasan pengobatan dan keterbatasan ekonomi.
Keprihatinan lebih mendalam lagi, ternyata tersangka sudah melakukan aksinya sejak 14 tahun lalu dan terungkap beberapa hari menjelang Hari Kucing Sedunia 8 Agustus 2024.
Ning Hening Yulia, founder Rumah DiFabel Meong menyampaikan bahwa ini adalah persoalan kemanusiaan. Bukan sebatas soal kucing yang dibunuh dengan gagang clurit dan disantap setelah direbus dengan magic com.
"Ini persoalan kemanusiaan. Kebetulan korbannya kucing,” kata Ning disela
peringatan Hari Kucing Sedunia di Solo pada, Minggu (11/8/2024).
Ia menegaskan, sebagai penolong kucing, dirinya ada kemarahan sampai di ubun ubun. Hanya saja, masyarakat perlu memandang kasus ini lebih luas.
“Framenya adalah problem kemanusiaan. Ada warga yang melakukan seperti itu hingga belasan tahun, tapi tidak diketahui. Dimana negara?” ujarnya.
Editor : Joko Piroso