Camat Kedawung, Endang Widayanti, memuji keberhasilan acara tersebut dan mengapresiasi potensi budaya yang dimiliki Desa Karangpelem. Dia menekankan bahwa desa ini memiliki komitmen untuk menjadi desa budaya dan mengharapkan desa-desa lain dapat mengikuti jejak Karangpelem.
Dengan perayaan hari jadi desa yang spektakuler dan penelusuran sejarah yang mendalam, Karangpelem menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan merayakan warisan budaya lokal.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sragen, Joko Hendang Murdono, menyampaikan bahwa rencana awal Bupati Sragen untuk hadir pada Senin siang harus diubah karena ada kepentingan mendadak.
Namun, Bupati Sragen dijadwalkan akan hadir pada malam hari untuk pergelaran wayang kulit dan akan menandatangani prasasti yang menandai tonggak sejarah ke-103 tahun Desa Karangpelem.
Joko Hendang Murdono mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemdes Karangpelem dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara tersebut, termasuk pegiat seni dan budaya dari Sragen serta tamu dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Beliau menyebutkan bahwa sejarah Desa Karangpelem memiliki kaitan erat dengan sejarah Kabupaten Sragen yang kini telah berusia 279 tahun. Kemungkinan besar, pada masa lalu Karangpelem belum sepenuhnya terbentuk sebagai wilayah administratif yang terpisah, tetapi sudah ada kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.
Editor : Joko Piroso