SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Kasus pengeroyokan yang dialami seorang siswa SMP berinisial AB (15) warga Bulu, Sukoharjo, pada 3 Nopember 2024 lalu, hingga kini belum ada satupun pelaku yang ditangkap polisi. AB menjadi korban bersama lima orang temannya.
Peristiwa pengeroyokan yang sempat terekam kamera hape dan videonya juga beredar di masyarakat itu, terkesan lamban dalam penanganannya oleh Polres Sukoharjo. AB selaku korban telah lapor polisi pada, 4 Nopember 2024.
Untuk memastikan bahwa kasus tersebut tidak berhenti ditengah jalan, orang tua korban didampingi Indah Prasetyari dan Andi Prasetyo, selaku kuasa hukum mendatangi Polres Sukoharjo untuk menanyakan perkembangan penanganannya.
"Kasus ini pada awalnya dilaporkan ke Polsek Bulu (4 November 2024), kemudian diarahkan ke Polres Sukoharjo. Namun sampai saat ini belum ada perkembangan lebih lanjut," kata Indah usai mendatangi Satreskrim Polres Sukoharjo, Jum'at (20/12/2024).
Ia menyatakan, kasus pengeroyokan dengan korban anak dibawah umur ini harus segera ditangani. Hingga saat ini enam korban yang semuanya anak-anak masih mengalami trauma dan takut.
"Apalagi ada informasi kalau salah satu pelaku kabur ke luar kota. Kami meminta agar polisi bisa bertindak secara profesional,' tegas Indah.
Ia menuturkan, peristiwa pengeroyokan bermula dari pertandingan sepak bola antar sekolah. Usai pertandingan, seorang siswa dari pihak sekolah yang kalah mengirim pesan provokasi melalui WhatsApp.
"Namun sebelum terjadi gesekan antar siswa, permasalahan provokasi melalui WhatsApp itu dapat diselesaikan melalui jalur mediasi dan terjadi perdamaian," papar Indah.
Hanya saja, rupanya masih ada pihak - pihak yang belum bisa menerima hingga berujung pengeroyokan terhadap korban dan teman-temannya. Para pelaku berboncengan naik motor menggiring korban dan lima temannya ke lokasi yang diduga sebagai markas atau tempat kumpul para pelaku.
"Tanpa ada alasan, ini motif yang masih didalami, korban dikeroyok. tidak hanya dipukul, tetapi juga mengalami berbagai bentuk kekerasan seperti luka bakar akibat rokok dan tendangan di kepala. Bahkan, bukti berupa video penganiayaan sempat beredar di media sosial sebelum akhirnya dihapus," ungkap Indah.
Berdasarkan keterangan salah satu saksi mata yang merupakan warga setempat, kepada Indah mengatakan, melihat langsung peristiwa pengeroyokan itu. Pelakunya diperkirakan sekira 15 orang.
"Anak-anak itu tidak melakukan perlawanan, tetapi tetap saja dipukuli dengan brutal," ujarnya
Indah juga memastikan bahwa korban dan lima temannya bukan pelaku klitih seperti dinarasikan oleh beberapa pihak. Ia justru menyayangkan pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Bulu yang menerima laporan awal tidak melakukan upaya menggali informasi lebih dalam terkait kebenaran peristiwa itu.
"Anak-anak ini sebenarnya bukan pelaku kriminal seperti yang disampaikan beberapa pihak. Tuduhan bahwa mereka adalah 'klitih' itu tidak benar. Mereka adalah korban penganiayaan murni," jelas Indah Prasetyari.
Informasi yang didapat, dalam kasus itu penyidik dari Unit 1 Satreskrim Polres Sukoharjo yang menangani laporan itu menyatakan bahwa kasusnya sudah dilaporkan ke Polda dan siap gelar perkara.
"Saksi yang diperiksa sudah ada 6 orang, yakni lima korban dan satu saksi warga yang melihat. Yang jelas, kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Tidak boleh ada lagi korban-korban seperti ini," pungkas Indah.
Editor : Joko Piroso