get app
inews
Aa Text
Read Next : Bawaslu Sragen Lakukan Efisiensi Anggaran, Mobil Dinas Dikembalikan ke Pusat

Kontroversi Spanduk Warga Geneng: Solidaritas atau Tekanan Politik?

Senin, 17 Februari 2025 | 17:51 WIB
header img
Beberapa spanduk yang terpampang dibeberapa titik di Desa Geneng, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen. (Foto: Kolase/iNews/Sugiyanto).

SRAGEN, iNewsSragen.id - Sebuah spanduk mencolok dengan warna kuning terang terpampang dibeberapa titik di Desa Geneng, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen menarik perhatian warga. Spanduk tersebut berbunyi:

"JANGAN PECAH BELAH!!! WARGA DESA GENENG SIAP PASANG BADAN UNTUK PEMERINTAH DESA GENENG."

Pesan dalam spanduk ini mengindikasikan adanya seruan solidaritas warga untuk mendukung pemerintahan desa setempat. Namun, di sisi lain, muncul spekulasi di masyarakat terkait motif di balik pemasangan spanduk ini.

Beberapa warga menganggap spanduk tersebut sebagai bentuk dukungan positif terhadap pemerintahan desa, terutama di tengah isu-isu internal yang mungkin sedang berkembang. Mereka menilai bahwa persatuan adalah kunci untuk membangun desa yang lebih baik.

Namun, tidak sedikit yang merasa bahwa narasi "Jangan Pecah Belah" dan "Siap Pasang Badan" memiliki nada yang cenderung represif. Beberapa pihak menilai bahwa pesan ini bisa diartikan sebagai tekanan agar tidak ada suara oposisi atau kritik terhadap pemerintahan desa.

Seorang warga, Suladi berpendapat, "Kalau memang pemerintahan desa berjalan baik, kenapa harus ada spanduk seperti ini? Bukankah demokrasi mengizinkan perbedaan pendapat?" ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Geneng, Suhirman saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu menahu atas pemasangan spanduk tersebut.

"La itu atas nama warga, saya ya gak ngerti," ungkap Kades kepada iNews. Senin (17/2/2025).

Ketika ditanya mengenai langkah yang akan diambil Pemerintah Desa terkait pemasangan spanduk tersebut, Kades menilai bahwa hal itu merupakan bentuk dukungan warga terhadap pemerintah desa. Sebelumnya, isu mengenai laporan salah satu warga terkait kinerja pemerintah desa sempat membingungkan masyarakat. Menurutnya, jika ada warga yang mencabut spanduk tersebut, bisa saja dianggap sebagai bentuk perlawanan, meskipun itu hanya sebatas prediksi pribadinya.

Lebih lanjut, Kades menegaskan bahwa pemasangan spanduk tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan tekanan politik.

"Tidak ada," pungkasnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut