BULOG Gelar Sosialisasi Penyerapan Gabah di Sragen, Petani Dapat Kepastian Harga

Perum BULOG mengadakan sosialisasi terkait penyerapan gabah dan beras di Balai Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, pada Selasa (18/2/2025).Foto:iNews/Joko P
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Pemimpin Wilayah Jawa Tengah Perum BULOG, Fadillah Rachmawati, Camat Tanon, Rinaldhy Arief Wicaksono, serta berbagai pihak lain yang memiliki peran dalam sektor pertanian. Mereka semua menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melalui program penyerapan gabah ini, petani Desa Kecik kini mendapatkan kepastian harga dan jaminan bahwa hasil panen mereka akan terserap dengan baik. Harapannya, sinergi yang kuat antara pemerintah, BULOG, dan petani dapat semakin memperkokoh ketahanan pangan di Indonesia.
Ketua HKTI Kabupaten Sragen Saiful Hidayat, mengatakan dalam proses mekanisasi penggilingan padi, ada tahapan penting yang harus diperhatikan agar produksi berjalan lancar. Salah satu aspek krusial adalah memastikan bahwa hanya gabah bersih yang masuk ke mesin penggilingan.
Hal ini bukan bertujuan untuk menghambat proses, melainkan untuk memastikan efisiensi produksi. Jika ada kotoran seperti jerami, batu kecil, atau benda asing lainnya, maka bisa mengganggu kinerja mesin dan bahkan menyebabkan kerusakan.
Secara teknis, tingkat kehilangan atau penyusutan dalam proses penggilingan biasanya hanya sekitar 1-2%, yang masih dalam batas wajar. Oleh karena itu, sebelum masuk ke tahap produksi, gabah harus disortir dengan baik agar hasil akhirnya, yaitu beras berkualitas, dapat tercapai secara maksimal.
Editor : Joko Piroso