get app
inews
Aa Text
Read Next : GP Ansor Sragen Kritik Keras Satpol PP dan Polres Terkait Maraknya Peredaran Miras

Makan Bergizi Gratis di SDN 2 Krikilan Sragen Diduga Basi, Komisi IV DPRD Lakukan Klarifikasi

Jum'at, 12 September 2025 | 19:26 WIB
header img
Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, saat meninjau langsung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 2 Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, Jumat (12/9/2025).Foto:Istimewa

SRAGEN, iNewsSragen.idProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 2  Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, menjadi sorotan setelah muncul dugaan menu yang disajikan dalam kondisi kurang layak konsumsi, Jumat (12/9/2025).

Kabar tersebut beredar setelah sejumlah siswa tidak memakan menu yang dibagikan. Salah satu guru SD Krikilan, Dodo, menjelaskan bahwa dugaan makanan basi hanya terjadi pada sop sayur yang kuahnya terasa asam, sementara nasi dan lauk tetap dalam kondisi baik.

“Sebelum dibagikan, sop sempat dicicipi oleh guru dan awalnya tidak tercium bau basi. Tapi setelah ditutup rapat, mungkin ada sebagian yang jadi agak asam. Jadi tidak semua. Nasi, lauk, dan buah tetap aman,” jelas Dodo.

Menurutnya, persoalan ini bukan menyeluruh karena sebagian menu masih bisa dimakan. Ia menduga penyebab kuah sop terasa asam adalah proses penyimpanan yang terlalu rapat sehingga menimbulkan perubahan rasa.

“Sepertinya baru dimasak, lalu langsung ditutup rapat. Itu yang kemungkinan bikin agak asam. Tapi yang lain tidak bermasalah,” imbuhnya.

Menanggapi laporan itu, Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, langsung melakukan pengecekan ke lokasi. Ia membenarkan adanya keluhan dari siswa dan guru terkait sop yang terasa asam.

“Beberapa makanan MBG memang ada yang tidak layak, terutama sopnya. Rasanya kecut, kemungkinan kelamaan ditutup rapat sehingga kurang segar saat dibagikan. Untungnya tidak semua siswa mengonsumsi, jadi tidak ada korban,” ungkap Sugiyamto.

Lebih lanjut, Sugiyamto menegaskan pihaknya sudah memberi teguran kepada penyedia MBG agar lebih teliti dalam menyiapkan menu. Menurutnya, kualitas makanan harus menjadi prioritas agar siswa benar-benar terbantu dan tidak malah menimbulkan keresahan.

“Sudah kami tegur. Nanti akan dikoordinasikan. Penyedia harus terbuka, jangan malah diam. Kalau ada kendala, harus dikomunikasikan. Menu juga perlu diperhatikan, sebaiknya dipilih yang disukai anak-anak agar benar-benar dimakan habis,” ujarnya.

Editor : Joko Piroso

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut