Sementara itu saat ditanya mengapa ada 63 sendok di perutnya, pasien mengaku memakannya dalam waktu setahun lebih.
Keluarga lalu menjelaskan pasien diberi sendok saat menjalani rehabilitasi kecanduan narkoba di klinik. Untuk membuat sendok mudah ditelan, bagian ujung dipatahkan.
Dokter yakin pria tersebut tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya saat menelan sendok, melainkan menderita kondisi psikologis disebut PICA (Problem Identification and Corrective Action), kondisi ingin mengonsumsi atau mengunyah sesuatu yang tidak memiliki nilai gizi. Biasanya penderita PICA memakan benda keras.
“Tidak ada orang waras mau melakukan ini. Pasti sangat sulit dan menyakitkan menelan sendok. Itu adalah perilaku tidak normal," ujarnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait