Jika terus menerus ditanami tanaman jagung, maka tanah akan mudah longsor dan merusak ekosistem hutan.
Kita sengaja menggandeng investor untuk penanaman ribuan bibit buah ini untuk program hutan agrowisata kedepan. Jadi setelah bisa dipanen, kita buka untuk wisata petik buah. Dan kali ini kita melibatkan masyarakat juga untuk ikut membantu dalam program agrowisata ini, “ jelas Khaerudin, ADM KPH Gundih.
ADM Perhutni KPH Gundih juga menambahkan bahwa sudah waktunya perhutani melindungi dan menjaga kondisi tanah yang kian rusak. Dengan kegiatan ini, KPH Gundih juga menjadikan kgiatan ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat petani hutan.
Dengan berkembangnya agrowisata ini, diharapkan roda perekonomian masyarakan skawasan hutan juga semakin meningkat.
Sementara itu, Pujo, salah satu investor yang digandeng KHP Gundih mengungkapkan bahwa ia sebagai masyarakat dan juga sebagai pengelola salah satu obyek wisata alam di kawasan hutan gundih merasa terpanggil dengan adanya program konservasi pelestarian alam kawasan hutan gundih.
Dengan melakukan penanaman kembali dengan tanama buah, tanah tidak akan gundul dan akan tetap terus menghasilkan sepanjang tahun. “ saya sangat mendukung program KPH Gundih ini, karena jika ditanami tanaman pohon jati maka sekali panen hutan akan gundul kembali. Namun jika ditanami tanaman buah maka akan terus menghasilkan sepanjang tahun dan tanah akan tetap subur,”jelas Pujo.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait