SRAGEN, iNewsSragen.id - Kabupaten Sragen sebagai salah satu lumbung dan penyangga pangan nasional di Jawa Tengah, ternyata juga gudangnya bibit padi unggulan. Banyak varitas padi unggulan dihasilkan oleh sejumlah kelompok tani di Sragen.
Produsen bibit benih milik H Marno, Salah satu yang kondang sebagai penghasil bibit padi unggulan adalah PB Krida Tani Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Produsen bibit ini menjelma jadi produsen benih padi paling sukses di Sragen. Dalam setahun, benih padi yang dikirimkan ke petani di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta mencapai 1000 ton lebih.
Ditemui di rumahnya di Dukuh Sawangan, Desa Purwosuman, Kecamatan Sidiharjo, Kamis (1/12/2022), Marno mengatakan, pertama kali merintis usaha perbenihan sejak tahun 2000. Pria kelahiran 11 September 1971 ini terbersit untuk memproduksi bibit padi karena kecintaannya pada bidang pertanian.
Apalagi wilayah Sragen yang sebagian besar adalah lahan pertanian, tentunya membutuhkan benih padi yang banyak. "Awalnya dulu ikut kemitraan dengan beberapa perusahaan benih seperti PT Pertani lainnya. Saya ngesub dan nyetor ke sana. Setelah melihat potensi dan kebutuhan petani, akhirnya saya berfikir daripada ngesub, kenapa tidak mencoba produksi mandiri. Lalu saya merintis usaha produksi benih sendiri bernama PB Krida Tani," katanya.
Berbekal pengalaman bertani dan kemitraan dengan banyak petani, Marno yang dipercaya menjadi Ketua Poktan dan Gapoktan itu mulai memproduksi benih padi unggulan sendiri. Ada beberapa varietas yang diproduksi. Namun, di awal rintisan perjuangannya tidaklah mudah.
Karena relatif baru, ia harus berkeliling mengenalkan produk benihnya dari kios ke kios dengan sepeda motor. "Awal pemasarannya agak sulit. Karena baru, saya harus mengenalkan ke pasaran. Saya kelilingkan sendiri pakai motor, titip di kios-kios. Sampai Sragen hingga perbatasan Jawa Timur juga," ujarnya.
Meski butuh perjuangan keras, usahanya untuk mempromosikan benih produksinya sendiri tak sia-sia. Dengan keunggulan varietas dan produktivitas yang tinggi, benih padi produksinya perlahan mulai dikenal pasar dan diminati petani. Tak butuh waktu lama, produksi benih PB Krida Tani yang dirintisnya langsung booming dan banyak diburu petani.
Lewat jejaring kemitraan dengan petani dan berkoordinasi dengan Poktan, benih padinya kini sudah merajai pasaran di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur. Bahkan kini dia tak lagi sudah payah mengenalkan karena banyak sales yang datang membeli benihnya untuk dipasarkan di berbagai wilayah.
Marno menyebut saat ini ada lebih dari 40 sales dari berbagai daerah yang setiap musim tanam selalu datang membeli benih produksinya. "Dulu di awal-awal mau jual 5 ton sekali musim saja sulit. Tapi lama kelamaan banyak petani yang sudah kenal dan merasakan produktivitas benih kami sangat tinggi. Sekarang omzetnya per musim bisa 400 ton, setahun minimal 1000 ton,” jelasnya.
Marno menambahkan, ada 15 jenis varietas padi yang ia produksi. Mulai dari IR 64, Inpari 32, PP, Ciherang, Tunggal, Mikongga, Waiapu, Waiapu Buru, Sintanur, Situ Bagendit dan beberapa varietas unggulan lainnya. Keunggulan benih produksinya adalah langsung dari breeder atau benih pokok atau F1 sehingga jaminan tumbuh dan orisinalitasnya sangat tinggi.
Bibit benih padinya, tahan serangan hama dan yang pasti produktivitasnya sangat tinggi. Ia mencontohkan untuk jenis Inpari 32 yang paling booming, per hektare bisa menghasilkan 9 ton gabah. "Untuk harga, sangat terjangkau petani. Untuk kemasan biasa isi 5 kg, hanya Rp 47.000. Sedangkan yang kemasan premium isi 5 kg harganya Rp 55.000, pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait