"Masih utuh. Tangannya masih gini bersedekap, masih keras, kulitnya masih ada. Cuma kulitnya kering, kayak diberi air keras," kata Ace dikutip Senin (17/1/2022).
Diketahui pembongakran makam bertujuan untuk dipindahkan ke area lebih layak lantaran berada di dekat kandang ternak.
Terlebih semasa hidupnya, guru ngaji tersebut cukup dihormati oleh penduduk setempat.
Di sisi lain, diketahui bahwa guru ngaji itu meninggal dunia setelah selesai sholat Ashar di usia 65 tahun.
Semasa hidupnya, ia pun dikenal rajin beribadah, pribadinya baik, dan jadi salah satu tokoh di kampung tersebut.
Salah satu muridnya, Ujang Adung mengatakan, semasa hidupnya guru ngajinya itu lebih banyak menghabiskan waktu di masjid.
Bukan hanya sekadar sholat, ia mengabdikan hidupnya untuk mengajar ngaji anak-anak. "Ngajar ngaji anak-anak, dari generasi ke generasi dari mulai bapak saya sendiri, sampai saya sendiri pernah digurui ngaji sama almarhum," pungkasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 17 Januari 2022 - 10:33 WIB oleh Novie Fauziah dengan judul "Viral! Jenazah Guru Ngaji di Subang Masih Utuh dan Harum Usai 17 Tahun Dikubur".
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait