Lanjutnya, Surono menambahkan bahwa likuifaksi yang terjadi di persawahan warga disebabkan karena ada air yangmasuk ke titik jenuh karena ada beban, akibatnya lahan tanah padat langsung berubah menjadi lumpur.
“Akibat bencana likuifaksi ini lahan persawahan hampir 1 hektar terdampak retakan tanah sepanjang 150 meter dengan ketinggain 50 meter,” terangnya.
Bencana alam yang sangat jarang terjadi ini membuat warga resah, meski tidak mengancam pemukiman, karena titik bencana berjarak sekitar 500 meter.
“Lokasi lahan yang mengalami bencana posisinya diapit dua sungai. Lumpur langsung masuk ke dalam sungai,” pungkasnya.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait