Perkembangan bahasa sarkasme terhadap perilaku barbahasa masyarakat

Fathiyatul Munawaroh
Fathiyatul Munawaroh. Prodi : Tadris Bahasa Indonesia, UIN Raden Mas Said Surakarta.Foto:Istimewa

SOLO, iNewsSragen.id - Sarkasme adalah penggunaan bahasa yang maknanya mengandung olok- olok, ejekan, sindiran, kepahitan dan celaan getir. Bahasanya lebih kasar dibandingkan dengan gaya bahasa ironi dan sinisme, menyatakan makna yang bertentangan (Poerwadarminta dalam Tarigan, 2013:92).

Sarkasme cenderung mengejek atau menghina seseorang atau sesuatu. biasanya berupa hinaan dan tuduhan yang menggunakan kata-kata kasar. mengungkapkan kemarahan dan kemarahan. Cara bicara seperti ini bisa melukai perasaan seseorang dengan kata-kata pahit yang digunakan. Sarkasme dapat merujuk pada orang atau situasi tertentu. Sarkasme yang paling umum digunakan yaitu sinis, sedikit pahit, sombong dan mungkin sombong. Sarkasme sering digunakan untuk mengejek atau menggoda orang yang serius atau suka bercanda.

Bahkan antara mahasiswa pun juga harus menjaga cara bicaranya, banyak mehasiswa yang menggunakan bahasa tidak santun, bahkan mengarah pada sarkasme disaat berbicara kepada siapapun. Mahasiswa juga harus mengerti batas-batas dalam bertutur kata,baik kepada dosen, atapun orang lain.

Akhir-akhir ini banyak terjadi penyimpangan bahasa di kalangan masyarakat atau di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menggunakan bahasa tidak santun, bahkan mengarah pada sarkasme disaat berbicara kepada siapapun. Mahasiswa juga harus mengerti batas-batas dalam bertutur kata, baik kepada dosen, teman sebaya dan masyarakat.

Editor : Joko Piroso

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network