Pasalnya, mahasiswa dalam bergaul masih menggunakan bahasa atau kata sarkasme, yang dimana bahasa yang digunakan itu sangat tidak baik apabila digunakan berbicara dengan teman sebaya, ungkapan yang baristan caci- makian, cemooh, dan merendahkan orang lain sangat mudah Menimbulkan hal-hal negatif, seperti memperenggang tali partemanan antar teman.
Pemakaian bahasa sarkasme ini dapat menyakiti perasaan orang, baik secara Iisan maupun tulisan. Karena bersifat ironis dan tidak sopan, bahasa sarkasme perlu dihindari saat digunakan dalam berbicara kepada dosen, jangan mentang-mentang kita sudah akrab dengan dosen tersebut kita jadi seneaknya dan hilang rasa sopan santun.
Berbagai bentuk penggunaan bahasa yang ironis menunjukkan bahwa hubungan anak muda sangat erat kaitannya dengan sarkasme, karena anak muda itu emosional karena sifatnya yang labil. Remaja memprioritaskan emosi dalam semua bidang kehidupan mereka. Saat emosi muncul, anak muda sulit mengendalikan emosinya dengan cara yang membebaskannya, menggunakan ironi yang melekat pada provokatornya. Sifat emosional anak muda juga mendorong anak muda untuk jujuratau menyembunyikan kebohongan. Sehingga kehilangan kesantunannya.
Penggunaan bahasa sarkastik dapat mempengaruhi harga diri remaja/mahasiswa, ada efek penyalahgunaan sarkasme karena dianggap berdampak buruk pada persahabatan dan dapat saling menyakiti dengan kata-kata yang diucapkan, efeknya dari orang lain.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait