komentar dari orang yang dapat mempengaruhi seseorang dan bahasa juga mempengaruhi persahabatan dan bahasa kasar biasanya digunakan oleh seorang remaja dengan pergaulan yang buruk, terutama ketika kita siswa telah kehilangan sopan santun dan menggunakan bahasa bahkan untuk menyindir, yang pasti akan dianggap buruk oleh dosen kita.
Kebanyakan orang mungkin menggunakan sarkasme hanya untuk bersenang-senang, tetapi tidak jarang ungkapan sarkastik menyakiti orang lain. Ada juga cara-cara di luar konteks dalam menghadapi sarkasme orang lain, yaitu menanggapi secara harfiah agar kita bisa mematahkan sarkasme tersebut acuh tak acuh, tidak peduli dan tidak menanggapi, serta menyuruh dan mengajar untuk tidak bertindak. Seenaknya dan mengatakan sarkasme yang tidak seharusnya diucapkan.
Dibalik para remaja menggunakan bahasa sarkasme, pasti ada beberapa faktor yang mempengaruhi para remaja tersebut. Berdasarkan pengamatan saat ini, salah satu faktornya adalah membiasakan diri dengan kehidupan sehari-hari. Cara anak muda berkomunikasi dan berbicara mungkin ingin menekankan keberadaan mereka sendiri. mungkin ingin publik mengakui keberadaannya.
Hal tersebut tidak dilakukan dengan sia-sia, tujuan mereka adalah untuk mendapatkan perhatian dan pujian publik, sehingga mereka bisa mendapatkan kebahagiaannya. Sepertinya generasi muda zaman sekarang semakin sulit ditemukan para remaja/mahasiswa yang mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Sebagai contoh, banyak remaja zaman sekarang bermunculan ragam-ragam bahasa yang secara eksplisit bertentangan dengan kaidah-kaidah ketatabahasaan Bahasa Indonesia.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait