"Jadi solusinya harus ada pembersihan aliran sungai dengan cara dikeruk sampai kedalaman yang bisa membuat air bisa mengalir semua. Nanti akan bandingkan antara saat sungai kering (tidak ada pembuangan limbah) dengan ketika air mengalir (bercampur limbah), baunya seperti apa," ujarnya.
Kemudian terkait IPAL yang tidak berfungsi, DLH Sukoharjo oleh Suhardi menyatakan siap melakukan pendampingan jika diminta oleh pengusaha dalam merevitalisasi IPAL-nya.
"Karena IPAL di pabrik tahu ini asalnya merupakan bantuan dari pemerintah. Makanya nanti direvitalisasi supaya bisa berfungsi lagi sehingga limbah cair dari produksi tahu bisa masuk ke IPAL terlebih dulu sebelum layak dialirkan ke sungai," paparnya.
Menanggapi yang disampaikan DLH Sukoharjo, Triyem pemilik usaha tahu yang diwakili oleh anaknya, Dwi Purwanto, mengatakan akan langsung menindaklanjuti dengan mengeruk limbah abu yang terlanjur dibuang ke sungai.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait