Dijelaskan, penyelenggaran tradisi memetri punden di Kampung Tempuran dilaksanakan setiap tahun pada bulan Suro antara 10-12 Muharram. Rangkain acaranya terdiri, bersih-bersih punden, sholawatan menggunakan alat musik rebana, kenduri dan berdo'a, serta ditutup dengan pagelaran karawitan.
Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo Widodo yang hadir dalam acara menyampaikan, memetri punden yang diselenggarakan warga Tempuran merupakan bagian dari melestarikan tradisi dan budaya Jawa.
"Ini sebenarnya rutin diselenggarakan, namun sudah lama vakum karena pandemi Covid-19. Lokasinya di pinggir Bengawan Solo merupakan salah satu hutan kota dengan pepohonan yang umurnya ratusan tahun. Tentunya ini perlu dijaga kelestariannya," papar Havid.
Ia pun mengapresiasi atas kembali terselenggaranya tradisi punden tersebut. Warga kompak bergotong-royong menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan acara.
"Tadi ada 'kembul bujono' (makan bersama), warga membawa makanan hasil masakannya sendiri, disajikan disini untuk dimakan bersama-sama. Ini menggandung maksud ajakan untuk sama-sama menjaga kelestarian budaya," pungkas Havid.
Editor : Sugiyanto
Artikel Terkait