Sejarah dan Misteri Pabrik Gula Gondang Klaten, Ada Penampakan Noni Belanda

Joko Piroso
Penampakan suasana Pabrik Gula Gondang Klaten.foto IG @klatenkita

KLATEN, iNewsSragen.id –  Sejarah dan misteri Pabrik Gula Gondang Klaten. Kisahnya memang menarik dan mencerminkan sejarah panjang pabrik tersebut, dari masa penjajahan Belanda hingga masa kemerdekaan Indonesia.

Pabrik Gula Gondang Winangoen, yang kemudian menjadi Pabrik Gula Gondang Baru, memiliki sejarah yang kaya dan peran penting sebagai salah satu pabrik gula terbesar di Pulau Jawa pada masa jayanya. Namun, karena peristiwa sejarah dan perubahan pengelolaan, pabrik ini mengalami berbagai situasi, termasuk masa ketidakproduksian pada periode krisis ekonomi dan agresi militer Belanda kedua.

Selain sejarahnya, pabrik ini juga memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan berbagai cerita misteri dan pengalaman paranormal yang dialami oleh orang-orang di sekitarnya. Penampakan sosok pria dan noni

Belanda serta makhluk halus lainnya, suara-suara aneh, dan berbagai fenomena gaib lainnya telah menciptakan aura mistis di sekitar pabrik gula ini.

Kisah misteri seperti ini seringkali menjadi bagian dari warisan budaya dan folklore suatu daerah. Meskipun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, cerita-cerita ini menjadi bagian dari identitas dan sejarah lokal yang menarik minat masyarakat.

Sementara dikutip dari akun Instagram @klatenkita bersumber dari akun @klateninfo, Pabrik Gula Gondang Baru semula bernama Pabrik Gula Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860 oleh N.V Klatensche Cultuur Maats Chapij yang berkedudukan di Amsterdam Belanda. Pengelolanya dilaksanaak oleh N.V Mirandotte Voute dan Co yang berkedudukan di Semarang. Pada tahun 1930-1935 pabrik tidak berproduksi karena adanya krisis ekonomi.

Tahun 1935-1942 pabrik beroperasi kembali dipimpin Boerman dan M.F Bremmers. Tahun 1942-1945 pabrik gula Gondang Winangoen dikuasai oleh Jepang yang dipimpin Nisiko dan Inogaki, tetapi pengelolanya dibantu oleh M.F Bremmers seorang dari Belanda.  Ketika terjadi revormasi kemerdakaan tahun 1945, pabrik gula dikuasai bangsa Indonesia yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) dan dipimpin oleh Doekoet (1945-1948). 

Tahun 1948 terjadi agresi militer Belanda kedua sehingga pabrik tidak beroperasi. Tahun 1950 pabrik baru berproduksi kembali. Berdasarkan surat keputusan pemerintah Indonesia yang menetapkan bahwa semua perusahaan milik Belanda diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia. Maka pada bulan Desember 1957 Pabrik Gula Gondang Winangoen sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia yang pengelolanya diserahkan kepada PPN baru (Perusahaan Perkebunan Negara) unit Semarang yang dipimpin oleh R. Iman Soempono (1957-1960) dan nama Pabrik Gula Gondang Winangoen diganti menjadi Pabrik Gula Gondang Baru. Dengan adanya peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1968 tertanggal 13 April tahun 1968, yang menyatakan bahwa PPN Jawa Tengah V dibubarkan dan dibentuk PNP ( Perusahaan Negara Perkebunan) XVI yang berkedudukan di Solo dan Pabrik Gula Gondang Baru masuk ke dalam PNP XVI.

Dengan membagikan cerita ini, diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang keberadaan pabrik gula Gondang di Klaten, Jawa Tengah.

Editor : Joko Piroso

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network