SURABAYA, iNewsSragen.id - Pada pertemuan antara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dengan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Harmanto, Ketua DPD RI menyampaikan aspirasi dari para pesilat di Jawa Timur. Pertemuan ini digelar di Mapolda Jawa Timur dengan tujuan untuk membahas isu pembongkaran tugu-tugu perguruan silat di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur yang telah menjadi perbincangan.
Dalam pertemuan tersebut, LaNyalla menjelaskan bahwa para pesilat di Jawa Timur merasa tidak ada yang salah dengan pembangunan tugu-tugu perguruan silat tersebut. Mereka menganggap tugu-tugu tersebut sebagai bagian dari kearifan lokal, terutama di Kabupaten dan Kota Madiun, yang merupakan pusat perguruan silat.
Ketua DPD RI menyampaikan aspirasi ini sebagai perwakilan dari para pesilat di Jawa Timur, yang telah mengirimkan aspirasi mereka kepada DPD RI. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa masalah ini dijelaskan dengan jelas dan agar tidak menimbulkan masalah di tingkat grassroot (masyarakat bawah). LaNyalla juga menekankan bahwa tugu-tugu tersebut dibangun dengan swadaya dan telah menjadi bagian dari kearifan seni budaya lokal.
Polda Jawa Timur sebelumnya telah mengeluarkan himbauan kepada kepala daerah di Jawa Timur untuk membongkar tugu-tugu perguruan silat yang berada di tempat umum. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menghindari keributan dan bentrokan antar perguruan silat, terutama setelah adanya aksi vandalisme terhadap tugu-tugu tersebut oleh orang tak dikenal.
Dalam konteks ini, Kapolda Jawa Timur menjelaskan bahwa yang dimaksud untuk dibongkar adalah tugu-tugu lambang perguruan silat yang berada di atas tanah milik negara, seperti di jalan protokol, persimpangan, dan sejenisnya. Di sisi lain, jika tugu-tugu tersebut berada di tanah pribadi atau di depan rumah, maka mereka dapat tetap berdiri.
LaNyalla, sebagai seorang senator asal Jatim, mengingatkan semua pihak untuk mengutamakan dialog dan langkah persuasif dalam menyelesaikan masalah ini, terutama karena tahun politik dan peran penting Jawa Timur sebagai barometer politik Indonesia. Dia juga mengingatkan akan pentingnya melestarikan keberadaan perguruan silat sebagai warisan budaya Nusantara yang telah diakui dan ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua DPD RI juga menyampaikan secara langsung surat aspirasi dari sejumlah perguruan silat di Jawa Timur yang telah ditandatangani oleh seluruh ketua perguruan silat di wilayah tersebut. Keseluruhan pertemuan tersebut mencerminkan upaya penyelesaian masalah yang damai dan menghindari konflik terkait tugu-tugu perguruan silat di Jawa Timur.
Editor : Joko Piroso
Artikel Terkait